Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Pangeran purbaya

waalaikumsalam wrwb Pangeran Purbaya merupakan putera Sultan Agung dari Kerajaan Mataram dan sebagai menantu Ki Gede Sebayu. Dalam Babad Pagedongan disebutkan bahwa Pangeran Purbaya mempunyai kelangenan berupa “laweyan seta” (makhluk halus) diberi nama Ki Juru Taman. Perjalanan sejarah dimulai, ketika Pangeran Purbaya diperintah oleh ayahnya untuk menangkap Pasingsingan, akhirnya sampai di Dukuh Sumbregah (Slarang Sigeblag) Lebaksiu. Bersama dengan Ki Ciptosari dan Wangsayuda mendirikan pondok pesantren yang mengajarkan ilmu bela diri, ilmu anoraga dan ilmu aji jaya kawijayan yang menggunakan mantra. Untuk meningkatkan ilmunya, Pangeran Purbaya berguru kepada Ki Gede sebayu di Karangmangu. Dalam masa berguru, Pangeran Purbaya mendapat wejangan atau pesan untuk menghindari larangan atau pantangan yaitu : 1 Kadunungan sifat tamak 2 Godaan setan yang masuk pada hati manusia sehingga tumbuh sifat kuma (kumingsun, kuminter, kumalungkung dan sebagainya) 3 Ikut pada bisikan setan sehin...

Sejarah kabupaten kebumen

SEJARAH KABUPATEN KEBUMEN.... Seperti halnya Daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kabumen memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang . Sejarah awal mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan Mataram. Di dalam Struktur kekuasaan Mataram lokasi kebumen termasuk di daerah Manca Negara Kulon ( wilayah Kademangan Karanglo ) dan masih dibawah Mataram. Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber l...

Perjanjian Giyanti dan lahirnya Jogjakarta

PERJANJIAN GIYANTI DAN LAHIRNYA JOGJAKARTA Perjanjian Giyanti adalah sebuah perjanjian yang melatarbelakangi pecahnya dynasti Mataram dan lahirnya Kasultanan Ngayogyakarta. Hal itu berawal dari Pangeran Mangkubumi yang menagih janji dari Sunan Pakubuwono III yang akan memberikan 3000 cacah tanah di wilayah Sukowati bila berhasil menumpas pembrontakan yang dipimpin oleh Pangeran Sambernyowo. Perjanjian Giyanti sebenarnya merupakan kesepakan antara pihak Belanda, dalam hal ini VOC dengan pihak kerajaan Mataram yang di wakili oleh Sunan Pakubuwono III, dan kelompok Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi akhirnya memutar haluan menyeberang dari kelompok pemberontak dan bergabung dengan kelompok pemegang legitimasi kekuasaan Mataram, dan ikut memerangi pemberontak yaitu Pangeran Sambernyowo. Perjanjian Giyanti yang akhirnya di tandatangani pada tanggal 13 Februari 1775 di desa Giyanti yang saat ini menjadi wilayah dukuh Kerten Desa Jantiharjo kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah in...

LEGENDA SI PITUNG DAN RAWA RONTEK

LEGENDA SI PITUNG DAN RAWA RONTEK.... Dalam legenda para pendekar, Pitung selalu menjadi icon yang kuat di Jakarta. Keberadaannya menjadikan sejarah batavia ini menjadi sangat segar dan penuh tantangan. Pitung ini memiliki ilmu kanuragan yang tinggi. Ilmu yang dimilikinya dan menjadi legenda hingga saat ini adalah ilmu Rawa Rontek. Ya Si Pitung punya ilmu yang luar biasa. Ilmu Rawa Rontek yang terkenal dan melegenda karena konon di miliki oleh Si Pitung yang katanya dapat menyerap energi lawan - lawannya hingga seolah - olah dia menjadi dapat menghilang. Menurut cerita orang, karena ilmu Rawa Rontek ini Pitung tidak menikah. Sehingga ia tetap membujang hingga akhir hayatnya ( di perkirakan umurnya 40 tahun ). Rawa Rontek yang arti bahasanya adalah "Kepala Putus", konon dapat membuat pemiliknya menjadi kebal dari senjata tajam, senjata api, racun ataupun santet / sihir. Tetapi lama kelamaan seseorang yang memiliki ilmu Rawa Rontek akan cepat emosi dan selalu berbuat ...

SEJARAH DESA BANJAR ANYAR

SEJARAH DESA BANJARANYAR, RANDUDONGKAL, PEMALANG memenuhi permintaan anggota group mas juned CANDRAWANGSA, DIPOWANGSA, ABU HAMID ONTOWIRYO Babad Tanah Banjaranyar        Diawali dari berdirinya Desa Banjar yang terletak di kompleks candi Sigugur yang sekarang masuk dalam wilayah Mejagong.        Diceritakan bahwa pendiri desa Banjar adalah Ki Ageng Giring. Dinamakan Ageng Giring karena setiap kali musim penghujan Desa Banjar terkena imbas banjir, begitupun ketika ada petir, pasti salah satu penduduknya terena petir.     Menurut adat Jawa, penduduknya selalu terkena sendekala (cendak= kena, ala=kejelekan), karena berlarut-larut kejadian itu selalu trjadi , maka ada seseorang yang berassl dari keturunan keraton yang bernama Mbah Danasari Raden Agung menyarankan untuk Desa Banjar yang terletak di Candi Cigugur (bahasa sunda; ci=air, gugur=berjatuhan) sebelah barat dari sungai Banjaran untuk pindah ke sebelah timur sungai Banjaran. ...

Raden sentot prawirodirjo

Sentot Prawirodirdjo Sentot Prawirodirdjo (1807 - Bengkulu, 17 April 1855) adalah seorang panglima perang pada masa Perang Diponegoro. Ia adalah putra dari Ronggo Prawirodirjo, ipar Sultan Hamengku Buwono IV. Ayahnya dianggap pemberontak karena melawan Belanda tapi berhasil dibunuh oleh Daendels. Dengan kematian ayahnya, Sentot Prawirodirdjo merasa dendam kepada Belanda sehingga akhirnya bergabung dengan Pangeran Diponegoro. Sentot Prawirodirdjo akhirnya berhasil dibujuk Belanda untuk meletakkan senjata pada tanggal 17 October 1829 dan dikirim ke Sumatera Barat untuk melawan pemberontakan para ulama dalam Perang Padri kemudian wafat dalam usia 48 tahun. Sentot, atau nama lengkapnya ialah Sentot Ali Basya Abdullah Mushtofa Prawirodirjo, salah satu buyut dari Sultan Hamengku Buwono 1 (dari garis keturuna ibu). Ia merupakan komandan pertempuran dari pasukan-pasukan pelopor pada saat Perang Dipenogoro. Gelar basya atau pasya adalah gelar yang diilhami oleh para panglima p...

Syekh ahmad al muhammad

Syekh Ahmad Al’Muhammad. Hari itu meskipun cuaca kurang mendukung tapi tidak menyurutkan niatan untuk menelusuri jejak para penyebar Islam di wilayah Kabupaten Banyumas. Salah satu situs pelaku siar Islam yang keberadaannya masih terjaga hingga saat ini adalah makam Syekh Ahmad Al’Muhammad, tempat yang lebih dikenal dengan sebutan "Makam Dalem Santri" ini berada di Desa Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Sebuah papan petunjuk bertuliskan MAKAM DALEM SANTRI terpampang disebelah Utara Kantor Desa Kutaliman, cukup menjelaskan letak keberadaannya juga memudahkan bagi para peziarah. Berada sekitar 300 meter dari jalan utama desa, menuju makam ditempuh melalui jalan kecil dengan pengerasan dari batu kali. Jalan yang hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat ini akan terasa licin bila diguyur hujan. Namun, hal itu tentu tidak menjadi rintangan bila niatan sudah bulat maka perjalanan pun menjadi menyenangkan. Sampai di komplek Makam Dalem Santri suasana hening b...

SEJARAH TEGAL

Sejarah Tegal memenuhi permintaan anggota group @ Imam Caso Alghozali Kekayaan sejarah sebuah kota atau kawasan terlihat dari jejak peninggalan apa yang disebut cultural heritage dan living cultural yang tersisa dan hidup di kawasan tersebut. Keduanya merupakan warisan peradaban umat manusia. Demikian halnya dengan Kabupaten Tegal, Wilayah yang kaya akan jejak peninggalan kesejarahan sebagai penanda bahwa Kabupaten Tegal sebagai tlatah kawasan tak dapat dilepaskan dari keterkaitan garis sejarah hingga membentuk kawasan sekarang ini. Penekanan pada bidang pertanian misalnya, tak dapat dilepaskan dari kondisi wilayah dan akar kesejarahan tlatah Kabupaten Tegal yang mengembangkan kapasitasnya selaku wilayah agraris. Tradisi keagrarisan dimulai dari ketokoan Ki Gede Sebayu juru demung trah Pajang. Bahkan kalau dirunut keagrarisan itu dimulai semenjak Mataram Kuno. Kesaksian ini diperkuat denga ditemukannya artefak kuno dan candi di Pedagangan. Ditambah tlatah Tegal kerapkali d...

Sejarah pangeran tirtayasa

Sejarah Sultan Ageng Tirtayasa Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah. Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ia dimakamkan di Mesjid Banten. Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651 – 1682. Ia memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda. Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Kemudian Tirtayasa menolak perjanjian ini dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka. Sultan Ageng Tirtayasa sejak muda sudah menaruh perhatian besar terhadap pengembangan agama Islam di Banten. Untuk mewujudkan keing...

Syechk magelung sakti

Syeh Magelung Sakti Syekh Magelung Sakti alias Syarif Syam alias Pangeran Soka alias Pangeran Karangkendal. Konon Syekh Magelung Sakti berasal dari negeri Syam (Syria), hingga kemudian dikenal sebagai Syarif Syam. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa ia berasal dari negeri Yaman. Syarif Syam memiliki rambut yang sangat panjang, rambutnya sendiri panjangnya hingga menyentuh tanah, oleh karenanya ia lebih sering mengikat rambutnya (gelung). Sehingga kemudian ia lebih dikenal sebagai Syekh Magelung (Syekh dengan rambut yang tergelung). Mengapa ia memiliki rambut yang sangat panjang ialah karena rambutnya tidak bisa dipotong dengan apapun dan oleh siapapun. Karenanya, kemudian ia berkelana dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari siapa yang sanggup untuk memotong rambut panjangnya itu. Jika ia berhasil menemukannya, orang tersebut akan diangkat sebagai gurunya. Hingga akhirnya ia tiba di Tanah Jawa, tepatnya di Cirebon. Pada sekitar abad XV di Karangkendal hidup seora...